Perawatan Mudah, Harga Bisa Puluhan
Juta. Ternak burung lovebird belakangan menjadi tren di
sejumlah wilayah. Selain mudah, ternyata hasilnya pun menggiurkan.
Saking menggiurkannya, banyak orang menghalalkan segala cara
mendapatkan lovebird untuk dijual.
MENGISI ruang waktu yang kosong dengan
kegiatan merawat burung, ternyata juga membawa hikmah. Salah satunya
seperti dilakoni Fathor Rahman 41, warga Desa Murtajih, Kecamatan
Pademawu. Sejak beberapa tahun terakhir Fathor Rahman mulai ternak
burung lovebird yang ternyata menghasilkan itu. Berawal dari tahun 2010,
Fathor Rahman memelihara burung lovebird. Ketika itu, dia hanya
memiliki 3 pasang jenis standard yakni, lovebird kacamata. Saat itu
dirinya membeli burung lovebird seharga Rp 1,2 juta untuk sepasangnya.
Sekitar tiga bulanan tiga pasang burung
yang dipeliharanya sudah menghasilkan empat telur. Sejak itu, Fathor
Rahman pertama kalinya merasakan hasil jutaan rupiah uang dari menjual
burung lovebird. Selain itu, dirinya mengaku tidak sulit dalam
memelihara burung lovebird. ”Hanya butuh beberapa jam saja untuk
merawatnya Cuma memberi pakan dan minum setiap harinya Mas,” ujar Fathor
Rahman kepada Jawa Pos Radar Madura. Awal perawatan burung
lovebird tidak disatukan dalam kurung kotak. Akan tetapi di pilah, yakni
antara burung betina dan jantan di dalam sangkar gantung.
Itu agar bisa menarik perhatian pasangan
lovebird yang lain. ”Namanya saja lovebird Mas, itu kan artinya cinta
dan sayang. Jadi sebelum kenal, terlebih dulu harus bisa
menarik perhatiannya,” katanya. Selang beberapa tahun, usaha yang
dilakoni Fathor Rahman semakin membuahkan hasil. Kini, dari tiga pasang
lovebird yang dipeliharanya sudah mulai menjadi puluhan pasang lovebird
di rumahnya. Padahal, semula apa yang dilakukannya itu berawal
dari iseng. Sebab, Fathor Rahman memang tidak punya pekerjaan lain.
”Ini sudah banyak yang dijual Mas. Ya
sekarang hanya tinggal tujuh pasang saja. Sebab, sebagian
keturunannya sudah banyak yang saya jual untuk biaya
keluarga,” paparnya. Selain itu, juga terdapat semacam perawatan agar
burung lovebird bisa cepat bertelur. Yakni, dengan
memberikan obat-obatan seperti vitalun. Tujuannya untuk
merangsang birahi burung betina. ”Sebenarnya banyak macam obat-obatan
Mas, tapi kalau saya sendiri sudah lama pakai vitalun,” ujarnya. Untuk
harga, burung lovebird paling mahal yakni jenis lutino.
Sedangkan jenis lutino terdapat dua
jenis, yakni lutino mata merah dan mata hitam. Untuk anak lutino, harga
pasarannya setara dengan anak sapi, sekitar Rp 3 jutaan. Jenis lovebird
lainnya terdapat blorok merah, putih, violet, kuning, dan biru. Untuk
jenis albino hanya terdapat dua jenis, yakni albino merah dengan albino
mata hitam. Lebih jauh dikatakan, pakan burung lovebird juga tidak
begitu sulit dan mahal. Burung lovebird milik Fathor Rahman hanya diberi
makan jenis tanaman yang disebutnya nilek.
Adapun harganya per satu kilogram Rp 10
ribu. Selain itu, Fathor Rahman juga menjelaskan, 3 kilogram pakan
dihabiskan sebulan untuk 5 pasang burung lovebird. Sedangkan untuk anak
lovebird, tiap harinya diberi pakan jagung muda dan kangkung. ”Buat apa
memelihara sapi, itu pun hasilnya masih belum tentu,” ujarnya. Menurut
Fathor Rahman, keunikan burung lovebird tergantung dari warna bulu
burung dan bunyinya. Setiap kali menjual burung peliharaannya, Fathor
Rahman menghasilkan jutaan sampai puluhan juta. ”Terkadang saya hasil Rp
5 juta. Pernah satu kali hasil Rp 11 juta dengan menjual burung
lovebird jenis pastel kuning induk dan anaknya,” paparnya.
Ditanya soal keamanan dari burung
lovebird miliknya, Fathor Rahman mengakui merasa khawatir. Sebab,
akhir-akhir ini di desanya sering terjadi pencurian burung lovebird. ”Ya
kalau rasa takut pasti ada lah Mas. Apalagi sekarang kan harga
burung makin tinggi, otomatis banyak yang mengincar,” katanya. Meski
demikian, pihaknya optimistis bisa memelihara lovebird. Maklum. Fathor
Rahman sudah memiliki cara tersendiri dalam hal pengamanan. ”Saya akan
berusaha untuk meningkatkan usaha ini. Sebab, saya masih punya anak dan
istri. Apalagi, sebentar lagi anak saya akan lulus dari sekolahnya.
Ya hitung-hitung buat pendidikan anak saya lah kelak,” pungkasnya
sumber :
http://www.maduraterkini.info